Latest News

welcome dominopoker99

Wednesday 30 November 2016

Gara-Gara Gumpalan Bambu Sebesar Lemon, Anak Panda Lucu Dioperasi

Bei Bei menjadi daya tarik di kebun binatang Washington. Namun, anak panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) itu belakangan menderita sakit. Perutnya tak nyaman, mual, dan tak mau makan. Ia tidur lebih banyak dari biasanya.
Pemeriksaan USG menguak adanya penyumbatan di bagian atas dari usus kecil hewan lucu itu. Ternyata ada gumpalan bambu sebesar lemon yang terjebak di sana. Ia pun harus menjalani operasi darurat. Kini, panda berusia 1 tahun itu dalam kondisi stabil. Prognosisnya juga sangat baik.
"Saya sangat bangga dan bersyukur pada penjaga, dokter hewan, staf perawatan satwa, relawan ahli medis, dan semua yang telah membantu menfasilitasi respons darurat tersebut," kata Dennis Kelly, Direktur Smithsonian National Zoo di Washington, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (26/11/2016).
"Bei Bei prognosis sangat bagus. Tantangan untuk tim kami saat ini adalah memonitor keselamatannya yang membutuhkan dukungan hewan itu."
Pascaoperasi, anak panda itu hanya menerima air selama satu hari, lalu ia akan diberi makan makanan yang lunak seperti ubi manis dan buah pir.
Bei Bei lahir pada 22 Agustus 2015. Orang-orang di seluruh dunia memantau kehamilan induknya lewat kamera yang dipasang di kebun binatang.
Bei Bei berarti 'berharga'. Nama itu dipilih oleh Ibu Negara AS Michelle Obama dan Ibu Negara China Peng Yuan.

Sunday 27 November 2016

Upaya Menghapus Pasal Penistaan Agama

 
Pasal-pasal penistaan agama sudah memakan banyak korban. Pasal ini bukan hanya mengkriminalkan orang-orang yang dianggap menista agama, tapi juga menimbulkan efek domino yang mengerikan: penganiayaan dan perburuan kelompok minoritas. Seperti terjadi pada orang Syiah dan Ahmadiyah.
Suatu hari, X, seorang sarjana yang kuliah delapan tahun di luar negeri, pulang ke Indonesia. Ia mendadak kaget ketika menemui kemarahan muslim Indonesia di mana saja: “Dalam khotbah Jum'at yang didengarnya seminggu sekali. Dalam majalah Islam dan pidato para mubaligh dan da'i.”

X juga melihat keberangan itu di “arsip proses pelarangan cerpen Ki Panji Kusmin, “Langit Makin Mendung”, cerpen yang diterbitkan majalah sastra Horison, Agustus 1968, dan jadi musabab HB Jassin, sang editor, dihukum satu tahun penjara dan dua tahun percobaan. 

Cerpen yang bercerita tentang Nabi Muhammad yang turun dari surga ke bumi itu menyinggung perasaan umat Islam Indonesia. Jassin dituntut dengan pasal penistaan agama. Penulisnya sendiri tak turut diseret ke tahanan karena Jassin melindunginya dengan tak mengungkap identitasnya. 

Cerita X di atas dikutip dari esai Abdurrahman Wahid di Tempo, 28 Juni 1982 yang judulnya kemudian menjadi ungkapan ikonik: “Tuhan Tidak Perlu Dibela.” 

Tak hanya menuliskan pendapatnya lewat esai, Gus Dur juga bersikap soal pasal penistaan agama. Ia pernah mengajukan uji materi terhadap UU Nomor 1 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Dan/Atau Penodaan Agama, bersama Musdah Mulia, Dawam Raharjo, dan Maman Imanul Haq. Namun, permohonan ditolak oleh Mahkamah Konstitusi yang saat itu dipimpin Mahfud MD.

Gus Dur menilai UU itu tidak sesuai dengan Pancasila dan cenderung disalahfungsikan sebagai senjata politik. Selain dianggap tidak perlu karena mengganggu kebebasan berpendapat, UU ini juga sudah banyak memakan korban. Jassin hanyalah pembuka.

Di Indonesia ada banyak korban, dan banyak orang serta kelompok yang peduli dan mengajukan uji materi seperti Gus Dur, dan gagal juga. Sebut saja Tajul Muluk, pemimpin Syiah Sampang dan sejumlah LSM macam Masyarakat Setara, dan Demos.

Dari data yang dimiliki Andreas Harsono, peneliti pada Human Rights Watch (HRW), UU itu telah menjerat delapan orang pada masa Soeharto, dan bertambah banyak di rezim SBY hingga mencapai 130-an kasus. Ia juga masih terus memakan korban di era Jokowi. Basuki Tjahja Purnama, Gubernur Nonaktif DKI Jakarta, juga salah satu yang terjepret pasal karet ini.

Itu sebabnya, pada 21 November kemarin HRW mendesak Presiden Jokowi untuk “mencabut hukum ini dan yang serupa dari Undang-Undang.” HRW menilai pasal penistaan agama di Indonesia telah melanggar hak asasi manusia dan konstitusi Indonesia. Selain itu, pasal ini telah dipakai untuk mengkriminalkan kelompok agama minoritas dan agama tradisional. Misalnya, pengusiran yang dilakukan kepada 7 ribu anggota Gafatar atau sebelumnya Ahmadiyah.

Dari Internasional, pasal penistaan di Indonesia yang banyak makan korban tak hanya jadi perhatian HRW. Persatuan Bangsa-Bangsa juga pernah beberapa kali menyurati pemerintah Indonesia untuk mencabut perundangan yang terkait penistaan agama.

Masalah pasal penistaan agama ini rupanya tak hanya terjadi di Indonesia. Di Pakistan, 2012 lalu, seorang gadis 14 tahun ditahan dua minggu dan terancam dihukum mati atas tuduhan membakar lembaran Al-Quran. Di India, seorang pria dikenai tuduhan penistaan agama karena menyangsikan keajaiban patung Kristus di Mumbai. 

Di Yunani, seorang pria ditahan dan kena pasal penistaan agama setelah mengunggah screenshotsebuah laman Facebook lain yang menyindir Kristen Ortodoks Monk. Desember 2015 lalu, Sudan bahkan mengeksekusi mati 25 pria yang murtad dari agamanya.

Pada 2014 saja, Pew Research mencatat ada 26 persen negara di dunia punya pasal penistaan agama, sementara 13 persen lainnya mengatur kemurtadan. Angka tertinggi datang dari Afrika dan Timur Tengah. Di sana, 18 dari 20 negara (90 persen) punya pasal penistaan agama, dan sebanyak 14 negara (70 persen) punya UU Kemurtadan.
Di Eropa, 16 persen negara punya pasal penistaan agama. Sedangkan di benua Amerika, jumlahnya 10 dari 35 negara atau 29 persen. Tempat lain di dunia yang punya perundangan celaka ini ada di Asia-Pasifik dan Sub-Sahara Afrika. Angkanya 14 persen di Asia-Pasifik, dan 8 persen di Sub-Sahara Afrika.

Angka ini cukup bagi PBB untuk menggalang gerakan mendesak negara-negara yang memproduksi undang-undang yang makan korban itu. Awal Maret lalu, PBB lewat penyidiknya, khususnya di bidang kebebasan agama dan kepercayaan menyerukan penghapusan undang-undang penistaan agama secara universal.

Alasannya sama dengan Gus Dur dan HRW. Undang-undang itu membatasi kemerdekaan berpendapat, meningkatkan intoleransi pada agama-agama minoritas, dan parahnya dijadikan alat untuk membungkam orang-orang yang kritis terhadap pemerintahan.

Pakar HAM Heiner Bielefeldt, dalam wawancara dengan VOA Indonesia, mengatakan kebanyakan undang-undang penistaan agama yang ada di seluruh dunia adalah bentuk warisan zaman kolonial, yang dibuat bukan untuk melindungi Tuhan, melainkan melindungi perasaan para pemeluk agama. 

“Jadi, biasanya undang-undang penistaan agama ini melindungi agama mayoritas, perasaan para pemeluk agama mayoritas, sementara agama minoritas harus mengalami dampaknya," ujar Bielefeldt.

Masalahnya, para pendukung pasal penistaan agama menganggap penghinaan terhadap seluruh elemen dalam agama sebagai kejahatan. Ada juga pendapat yang menyebut penistaan agama pantas menjadi perkara kriminal karena menista agama berarti menyakiti perasaan umat.

Andreas Harsono saat ditanya komentarnya terhadap pendapat itu berkata, “Mereka kurang mengerti. Agama tak bisa dihina. Agama takkan menjadi kerdil karena dicela.” 

Saturday 26 November 2016

Sekjen FPI : Siapapun Yang Melarang Kami Sholat Di Jalan Raya Akan Kami Bunuh!!!

Tanggal 2 Desember mendatang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan Front Pembela Islam (FPI) akan mengelar demo jilid III yang akan di selengarakan di Jl.Sudirman hinggal jalan Mh-Thamrin.
Agenda kali ini adalah untuk sholat berjamaah di jalan raya. menanggapi hal ini dubes arab saudi ikut angkat suara.
“Islam itu boleh sholat di mana saja. Di hutan, di gurun, karena semua tempat di bumi sudah disucikan. Tapi kalau di jalan itu dianjurkan tidak, karena tidak lazim,” ujar Dubes Arab Saudi untuk RI, Osamah Mohammed al-Shuibi kepada wartawan
“Sholat di jalan raya sangat tidak lazim karena mengganggu aktifitas umum, itu sama halnya dengan sholat di toilet dan sama halnya dengan menyembah kotoran” tegas Osman.
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen M irawan menegaskan tidak akan memberikan izin untuk masa yang melakukan sholat di jalan raya karena dapat menggangu pengguna jalan dan menimbulkan kemacetan, Irjen irawan juga menjelaskan akan membubarkan masa yang nekat melakukan sholat di jalan raya.
Menanggapi cetusan dari Polda Metro Jaya, sekjen FPI Novel Bamukimin mengatakan bahwa dirinya akan menggerakkan masa untuk membunuh siapa saja yang melarang mereka sholat bahkan polisi sekalipun.
“Negara ini merdeka karena ISLAM, jadi tidak ada yang boleh melarang umat islam untuk sholat, jika sampai ada yang berani melarang bahkan sampai membubarkan aksi sholat, saya siap membunuhnya.
Bagaimana menurut anda?

Thursday 24 November 2016

Tunggu Keputusan Grasi dari Jokowi, Antasari Azhar Lakukan Ini


Mantan Ketua KPK Antasari Azhar kini tengah menunggu keputusan grasi setelah dirinya bebas bersyarat dari penjara. Berbagai agenda akan dilakukan sambil menunggu keputusan grasi ini.
Pengacara Antasari Azhar, Boyamin Saiman mengatakan, Antasari akan menerima keputusan apapun yang akan diambil oleh Presiden Jokowi nantinya. Antasari tetap akan mencari keadilan terutama soal laporan SMS ancaman yang sudah dilayangkan di Polda Metro Jaya, dan mangkrak hingga sekarang.
"Yang paling trigger itu dulu kan kaitannya dengan SMS yang ancaman itu, nah itu yang pertama kali akan diurus oleh Polda Metro karena laporan itu juga sudah dilakukan hampir 4 tahun lalu, sampai sekarang belum ada perkembangan," kata Boyamin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
"Itulah yang paling pertama diurus itu, siapa yang menyalahgunakan IT itu, siapa yang mengirim itu, siapa yang mengirim dari web server, kepentingannya apa, sehingga nanti dari sisi itu mudah-mudahan sehingga disalagunakan orang satu puzzle satu poin sudah hilang," imbuh dia.
Baik pihak Antasari maupun pihak keluarga Nasrudin Zulkarnaen merasa masih ada fakta yang belum terungkap sampai saat ini. Karena itu, kedua pihak merasa perlu kasus yang terkatung-katung di Polda Metro saat ini bisa segera diselesaikan untuk mengungkap satu per satu poin yang belum jelas.
"Pernah saya gugat praperadilan dan waktu itu jawabannya polisi masih dalam pengkajian, pendalaman, dan penyidikan, sehingga kemudian hakim menyatakan menolak, artinya tidak dihentikan masih memberikan kesempatan kepada polisi. Nah sekarang Pak Antasari dulu di dalamnya (penjara) saja sudah gugat, sekarang apa lagi diluar pasti akan tanya," tutur dia.
Terlepas dari kasus itu, Antasari akan melaksanakan ibadah umroh. Sebelumya, Antasari Azhar kembali ke Palembang untuk berziarah ke makan orangtuanya. Ibadah ini juga untuk membersihkan dan mengikhlaskan hati selepas menjalani hukuman di penjara.
"Iya, Januari. Jadi ini persiapan-persiapan. Kemarin, 2 hari itu ke Palembang ziarah ke orangtuanya segala macem, terus ini kan sebentar lagi udah Desember pasti manasik segala macem kan, latihan-latihan segala macam. Itu sambil juga apapun diharuskan membersihkan hati. Jadi Mekah itu kan harus hati tak terbebani apapun, karena di sana itu kan istilahnya seperti latihan mati, gitu kan," ujar Boyamin.

Polisi: Pemanggilan Saksi Kasus Ahmad Dhani Sudah Sesuai Prosedur



Polda Metro Jaya mulai menindaklanjuti laporan dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dilakukan musikus Ahmad Dhani, saat berorasi pada demo 4 November lalu, dengan memanggil sejumlah saksi.
Namun, beberapa saksi mengaku tidak mendapat kejelasan atas pemanggilan mereka oleh Polda Metro Jaya. Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menegaskan, pemanggilan sudah sesuai prosedur yang berlaku.
"Sudah jelas tidak ada beda dengan form-form panggilan lain yang ditetapkan Polri. Dasar panggilan ada, dasar laporan fisik juga ada, dipanggil dalam kapasitas apa juga ada, dan itu panggilan mereka (status) sebagai saksi tentunya," kata Awi kepada wartawan di kantornya, Kamis (24/11/2016).
Pemanggilan tersebut, lanjut dia, adalah upaya penyidik membuat terang suatu tindak pidana, tentang apa yang dilihat, diketahui, didengar, dan dirasakan saksi. "Tidak ada hal signifikan, ini kan sebagai saksi saja," tegas Awi.
Ke depan, polisi juga siap memanggil saksi ahli untuk menentukan apakah perkataan Ahmad Dhani benar suatu perbuatan pidana atau tidak.
"Kita juga memanggil terkait ahli lainnya, selain ahli bahasa, ahli hukum pidana juga (akan dipanggil). Tentunya pemanggilan (saksi) berdasarkan kapasitas dari penyidik sendiri," pugkas Awi.

Wednesday 23 November 2016

Kisah Ahok dan Ibu Angkatnya Bakal Difilmkan

Tak banyak orang tahu jika calon gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama memiliki kekerabatan angkat dengan keluarga Andi Baso Amir, keluarga Muslim keturunan Bugis. Kekerabatan itu terjalin karena Andi dan ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama, adalah karib.
Andi telah lama wafat sejak 1990. Sedangkan istrinya, Misribu Baso Amir, wafat pada 2014.

Hubungan Ahok dengan ibu angkatnya semasa hidup bisa dibilang sangat dekat. Bahkan, anak tertua Andi, Andi Analta Amir, mengaku sempat iri melihat kedekatan ibunya dengan Ahok.

Andi Analta menjelaskan, pengorbanan ibunya untuk Ahok semasa hidup sangatlah besar. Kisah keduanya akan diangkat dalam sebuah film.

Salah satunya ada adegan saat sang ibu memaksa mampir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memakai hak suaranya memilih Ahok saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012. "Saat itu, ibu saya kondisinya sakaratul maut. Saya sendiri yang bopong bawa ke mobil, lari kenceng, suruh belok dulu ke TPS untuk nyoblos anaknya, Ahok,” ungkap Andi Analta saat mengunjungi Rumah Tim Pemenangan Ahok-Djarot di Jalan Borobudur Nomor 18, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Film, lanjut Andi Analta, diharapkan rampung akhir tahun ini. "Semoga (bisa tayang) awal bulan Desember," ucapnya.

Andi Analta mengatakan, kemungkinan film tentang Ahok dan ibunya itu diberi judul ‘Keberkahan Satu Suara dari Ibu Ahok’. Namun, judul tersebut belum final. Andi Analta membuka kesempatan bagi siapapun untuk memberi masukan soal judul yang pas.

Film Ahok itu memang akan tayang saat masa kampanye Pilkada DKI 2017. Tapi, Andi Analta membantah film itu untuk memperbaiki citra Ahok di tengah isu dugaan penistaan agama yang menyeretnya.

"Ini untuk mengenalkan, karena saya capek cerita mengenai hubungan ibu saya dan Ahok," ucap Andi.

Tuesday 22 November 2016

Ramai-ramai pasang badan jika ada yang gulingkan Jokowi

 Tensi politik di Tanah Air memanas. Ibu Kota kini tengah dikhawatirkan akan adanya aksi unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat di tanggal 25 November 2016 dan 2 Desember 2016 mendatang. Demo tanggal 25 November akan dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan aksi tanggal 2 Desember oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).

Unjuk rasa itu disebut-sebut sebagai buntut tak juga dilakukan penahanan terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok), usai penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

TNI dan Polri mencium adanya rencana makar alias menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dibungkus dalam aksi unjuk rasa tuntut Ahok ditahan. Dari informasi yang diterima, kelompok itu akan menduduki gedung DPR dan MPR untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Jokowi.

"Info yang kami terima 25 November ada aksi unras namun ada upaya-upaya tersembunyi dari beberapa kelompok yang ingin masuki DPR dan MPR berusaha untuk dalam tanda petik menguasai," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11).

Polri dan TNI menganggap informasi adanya agenda tersembunyi dari kelompok tersebut sudah jelas melanggar Undang-undang (UU). Mengingat tujuan dari kelompok itu ingin menduduki gedung DPR dan MPR termasuk menggulingkan pemerintahan Jokowi.

Elite-elite partai politik ramai-ramai pasang badan jika ada yang menggulingkan pemerintahan Presiden Jokowi. Ketua Umum PPP Romahurmuziy menegaskan, kubunya akan berada di garda terdepan jika ada upaya makar.

"PPP akan berada di garda terdepan kalau ada upaya-upaya yang mencoba untuk melakukan destabilisasi pemerintahan, karena kita sebagai bangsa harus mentradisikan dan harus mengamankan sirkulasi kepemimpinan secara konstitusional," ungkap Romi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11).

Dikatakannya, bagi sejumlah pihak yang tidak puas dengan kinerja Jokowi maka bisa mengevaluasi setelah masa kepemimpinan berakhir, yakni tahun 2019 mendatang. Saat ini, roda kepemimpinan Jokowi-JK masih berjalan sehingga perlu didukung.

"Anda tidak puas boleh, wong ini demokrasi. Toh kemarin (pada Pilpres 2014) keterpilihan Jokowi juga 52 versus 48 kira-kira. Jadi memang tidak semua juga bisa menerima. Tapi marilah kita lakukan penyampaian pendapat itu, evaluasi terhadap itu nanti 2019, bukan sekarang," jelasnya.

Selanjutnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku siap pasang badan membela Jokowi jika agenda makar dilakukan. Dia pun meminta Jokowi untuk bersikap tenang menanggapi isu makar tersebut.

"Bila ada yang menjatuhkan Pak Jokowi secara ilegal saya membela Pak Jokowi secara terbuka," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11).

Menurutnya, penggulingan presiden tidak bisa sembarangan dilakukan. Seorang Presiden bisa digulingkan apabila terjerat pasal pidana berat, seperti korupsi, berkhianat kepada bangsa negara dan pidana berat lainnya.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh juga tidak akan tinggal diam jika ada upaya sejumlah elemen menjatuhkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Dia akan melawan kelompok yang melakukan makar terhadap pemerintahan yang sah.

"Kalau itu (makar) yang terjadi, masa warga negara seperti saya harus tinggal diam? Masa partai yang saya pimpin harus tinggal diam? Ya pasti saya harus lawan," tegas Paloh saat memberikan keterangan pers di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11).

Menurut Paloh, Indonesia tumbuh dan besar beriringan dengan dinamika sosial dan politik. Namun, dinamika yang terjadi ke depan tidak boleh menjatuhkan pemerintah.

"Negara memang akan berjalan dengan dinamikanya, bisa diikuti oleh setiap anak bangsa ini. Dengan satu harapan, kita harusnya lebih maju tidak untuk lebih mundur," ucap dia.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga turun gunung untuk menyejukkan suasana demi terciptanya stabilitas nasional. Megawati menemui Presiden Jokowi di Istana membahas ancaman yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mega juga menyarankan Jokowi menggelar pertemuan dengan pimpinan partai politik untuk menenangkan kekisruhan yang terjadi jelang Pilgub DKI 2017. Selain itu, putri proklamator Soekarno ini juga meminta izin kepada Jokowi sebelum dirinya melakukan pertemuan dengan pimpinan parpol yang pernah menjadi lawan dalam Pilpres 2014.

"Saya minta izin supaya bisa ketemu komunikasi karena kan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) sudah tidak ada. Dari KMP sendiri sudah dua partai yang masuk dalam pemerintahan," ujar Megawati.

Wanita Cantik Ini Pantas Dijuluki Wanita Paling Munafik di Dunia! Lihat Kelakuannya

Mendengar istilah playboy barangkali sudah menjadi hal yang biasa. Namun, bagaimana dengan playgirl? Berapa banyak wanita yang berbakat menjadi seorang dalang dibelakang layar kaum pria?Menurut sebuah survey ( entah siapa yang menyelengarakan ) 56 persen laki-laki yang berselingkuh mengaku bahagia dalam pernikahan mereka. Lalu ada juga yang percaya bahwa perselingkuhan terjadi jika suami tidak puas atau bahagia dengan istrinya. Tapi Kenyataan belum tentu begitu.

Seorang wanita cantik berinisial AH tertangkap basah tengah melakukan adegan tak senonoh dengan pria selingkuhannya di sebuah kamar kos yang disewanya. AH sendiri dikenal sebagai istri dari seorang pengusaha kaya asal makasar. Ketika sang suami, Haji Ambo Azis Kalla memergoki, istrinya tersebut dalam keadaan telanjang bulat bersama pria selingkuhan nya.
Tak ayal kejadian itupun membuat Haji Ambo naik pitam, tidak ada tindakan lain yang dilakukan Haji Ambo selain menceraikan istri cantiknya yang mengenakan hijab lebar itu. Atas kejadian tersebut kini pengusaha warung kopi, tempat pijat refleksi kesehatan dan wahana biliar di Makassar ini resmi mendaftarkan gugatan cerai nya ke pengadilan agama di kota Makasar.
Bukan hanya sang suami yang kaget dengan tindakan kotor AH, pihak keluarga pun mengaku shock atas ulah AH yang tega melakukan perzinahan.
 
Apalagi, di media sosial AH dikenal kerap menuliskan kata-kata islami yang menggambarkan seorang wanita muslimah yang taat agama.
Sayangnya, kata-kata islami yang selama ini ditulisnya sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya dan tidak membuatnya takut kepada Sang Pencipta.

Maka Dari itu berhati-hatilah dalam menilai atau mencari pasangan, lihat dan perhatikan benar-benar sifat dan carakteristik nya. Keindahan diluar itu bukan jaminan, karna keindahan yang sebenarnya adalah sifat yg mulia yang bisa memuliakan pasangannya bukan sebaliknya.

 

Monday 21 November 2016

Masyarakat Mulai Sadar Telah Dimanfaatkan FPI



Saat kasus soal Ahok mencuat, saya termasuk yang paling keras menyatakan bahwa itu bukan kasus menistakan agama. Sikap saya juga sangat keras menolak siapapun yang ingin lakukan demo dan menggelar aksi Bela Islam. Tak peduli itu kyai, ustad atau teman-teman dekat yang saya kenal. Kalau mereka mau demo, maka sejak saat itu mereka adalah lawan saya. Titik.
Sikap keras ini memang kemudian menimbulkan tanda tanya, bahkan sebagian orang mencaci maki. Saya biarkan saja, sebab saya sangat paham bahwa mereka tidak tau tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan politisi negeri ini. Jadi saya ikhlas dicaci.
Saya memilih keputusan idealis seperti ini karena saya paham bahwa kalau negeri ini bermasalah, maka seluruh keluarga besar rakyat Madura juga akan bermasalah. Sementara pulau eksotis ini masih belum siap untuk mandiri jika terjadi perpecahan.
Bagi saya pribadi, terlalu mudah untuk pindah ke tempat lain, atau bahkan menetap di luar negeri jika negeri ini rusuh. Toh saya pernah menetap di Malaysia selama 4 tahun. Tak susah bagi saya untuk beradaptasi.
Tapi, ini soal yang lebih besar, keutuhan NKRI. Saya masih bermimpi Madura bisa semaju Jakarta. Masih punya mimpi agar anak-anak saya nanti punya negara yang aman, damai, tentram dan maju bernama Indonesia. Dan demi itu semua, saya diam saat dicaci. Bersabar saat diintimidasi.
Apalagi saat dituduh buzzer bayaran, duuh. Jujur saja saya sudah sampai di titik dibayar untuk diam, bukan dibayar untuk menulis. Kalau saya mau uang, cukup diam dan tak menulis apapun yang mendukung Ahok. Tapi saya memilih untuk tetap menulis, lalu membiarkan apapun yang ingin orang katakan. Sebab ini bukan soal Ahok, melainkan posisi Presiden, makar dan ancaman rusuh yang berkepanjangan. Kalau negeri ini rusuh, kita semua yang susah. Sementara setan-setan politiknya akan punya kekuasaan tanpa perlu jalur demokrasi.
Sekarang, suasana sudah semakin kondusif. Saya jadi tak perlu terlalu keras lagi, alhamdulillah. Mayoritas orang sudah sadar bahwa niat mereka membela Islam ternyata ditunggangi aktor politik. Niat mereka membela Islam atau menuntut Ahok diperiksa, kini disadari bahwa orang lain ada yang menggunakannya untuk melengserkan Presiden.
Sekarang semua orang dari kalompok Muslim ikhlas yang terprovokasi ikut demo, menyadari bahwa ini bukan soal kasus penistaan agama. Mereka yang datang dengan ikhlas dan dana pribadi, kini sebagian sudah sadar bahwa sebenarnya aksi tersebut didanai oleh politisi busuk yang ingin lengserkan Jokowi.
Kelompok Muslim ikhlas ini juga pasti sudah mulai muak dengan FPI dan kelompok orang yang maksa tetap turun ke jalan meski Ahok sudah jadi tersangka. Semakin ada kelompok yang ngotot, semakin membuat muak Muslim ikhlas. Sementara FPI punya kepentingan untuk menggerakkan massa.
Ancaman rusuh dan makar juga sudah mereda karena semakin banyak orang sadar. Apalagi mereka kelompok makar ini menyerukan aksi rush money, tarik uang dari bank supaya Indonesia krisis, makin banyak yang sadar bahwa aksi ini bukan cara-cara Islam.
Ahok meminta maaf lagi
Luar biasanya, saat suasana panas sudah mereda dan ancaman demo juga hampir tidak mungkin lagi terjadi, Ahok malah meminta maaf lagi kepada masyarakat atas semua keributan yang megancam pada perpecahan NKRI.
Sikap Ahok ini pasti akan jadi nilai positif di kalangan Muslim non kepentingan. Sementara di sisi lain FPI dan yang secingkrangan dengannya terus mencari alasan baru untuk lakukan demonstrasi.
Sebagai rakyat biasa dan waras, saya mendukung FPI untuk terus ngotot. Sementara Ahok tetap tenang seperti Presiden Jokowi. Karena dengan begitu, maka FPI akan jadi bumerang mematikan yang akan menghabisi peluang Agus Sylviana.
Terakhir, cara-cara Tuhan melindungi negeri ini memang sangat unik. Siapa yang sangka kalau dalam waktu sekejap semuanya seperti sudah selesai. Padahal 4 November lalu kita semua tau bahwa ancaman perpecahan benar-benar di depan mata, sementara untuk menjelaskan ke semua orang yang terprovokasi sudah sangat tidak mungkin.
Tapi sekarang masa-masa krisis itu sudah berlalu. Presiden tetap tenang, sementara FPI dan provokator jadi semakin terlihat munafiknya. Semoga nanti saat kasus Ahok ini disidangkan secara live, masyarakat jadi semakin mengerti pokok masalahnya.
Begitulah kura-kura.

Sunday 20 November 2016

PERNYATAAN AHOK YANG DI SALAH ARTIKAN . MOHON SEBARKAN

Baru saja ditetapkan sebagai tersangka, Ahok kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri atas kasus terbaru, Kamis (17/11/2016).

Herdiansyah, salah seorang peserta Aksi Bela Islam 411, melaporkan Ahok ke Bareskrim Polri sore tadi. Herdiansyah melaporkan Ahok atas pernyataannya dalam wawancara eksklusif dengan media Australia ABC. Tersangka penistaan agama itu menyebut peserta demo mendapat bayaran Rp 500 ribu.

“Hari ini Kamis 17 November 2016 jam kami melaporkan Ahok ke Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana fitnah dan penghinaan bahwa sebagian besar Demonstran 411 dibayar Rp 500.000,” kata pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburokhman saat mendampingi Herdiansyah di Bareskrim, Kamis (17/11/2016),

Fitnah tersebut, menurut Habiburokhman, bisa diakses di mobile.abc.net.au. Di mana Ahok mengatakan “It's not easy, you send more than 100.000 people, most of them if you look at the news, said they got the money 500.000 rupiahs."

Menurut Herdiansyah, pernyataan Ahok itu menghina dan terkesan ingin menimbulkan gesekan di saat kondisi sudah mulai mereda. 

"Di saat situasi yang mulai mereda saat ini Ahok malah terkesan kembali ingin menimbulkan gesekan. Saya sama sekali tidak menerima dibilang dibayar, saya sakit hati, difitnah menerima bayaran. Kalau Ahok memang tau, sebutkan saja siapa," kata Herdiansyah.

Seperti diberitakan sebelumnya, ABC merilis wawancara eksklusif bersama Ahok, Rabu (16/11/2016). Dalam wawancara ABC 7.30 itu, Ahok mengatakan persoalan yang menimpanya adalah masalah politik, bukan masalah hukum. Ia juga menuding, peserta Demo 4 November lalu dibayar Rp 500 ribu.


 ARTINYA = ini tidak mudah . kamu mengirim 100.000 orng  kenbanyakan dari mereka  ."JIKA DILIAT DARI BERITA" yang ada .. mereka di bayar 500.000

Cagub DKI Jakarta 2017 : Cagub Agus Harimurti Yudoyono blusukan, tidak direspon pedagang beras




kunjungi juga website kami  klik disini 

Kapolri Tito Janji Berkas Perkara Ahok Selesai Dalam 3 Minggu


Jenderal Polisi Tito Karnavian memastikan, polisi akan menuntaskan kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Setelah penetapan tersangka Ahok, Tito menjamin berkas perkara kasus itu selesai dalam waktu tiga minggu.
"Kami segera melakukan pemberkasan secepat mungkin, maksimal 3 minggu. Kita upayakan secepatnya masuk ke kejaksaan, kita ingin segera masuk pengadilan," ujar Tito di majelis taklim Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsy Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2016).
Untuk kasus Ahok, sedikitnya ada 14 laporan yang masuk ke Mabes Polri. Setelah penyelidikan berlanjut, ada 69 orang yang diperiksa termasuk saksi, saksi ahli agama, saksi ahli bahasa, terlapor, dan pelapor.
Setelah perubahan status Ahok dari penyelidikan ke penyidikan, tugas kepolisian kini menyelesaikan pemberkasan, sehingga bisa segera diselesaikan ke kejaksaan.
"Kita jalankan segera selesaikan berkas, segera limpahkan ke jaksa terserah jaksa. Pengadilan silakan memutus," tegas Tito.

Recent Post