Latest News

welcome dominopoker99

Tuesday 20 September 2016

Polisi Kejar Provokator Bentrok Berbau SARA di Tapsel, Akun Facebook Darius Dibajak…

Medan – Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) mengintensifkan penyelidikan untuk mengungkap siapa dalang di balik kerusuhan yang terjadi di Desa Hutapardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel, Selasa kemarin (19/9/2016)

Hal itu dilakukan setelah penyidik Polres Tapsel memeriksa Toni Darius Sitorus, pemilik akun Facebook (FB) yang diduga sebagai pemicu terjadinya aksi penyerangan itu.

“Pasti ada dalang di balik kerusuhan seperti ini. Kalaupun status Facebook itu yang dipersoalkan. Kan akunnya dibajak orang. Statusnya bukan dibuatnya sendiri, karena pemilik akun Facebook itu sudah diperiksa dan mengakui itu akun miliknya sendiri, tetapi tidak ada menulis status yang melecehkan orang lain,” tegas Kapolres Tapsel, AKBP Rama Samtana, saat dihubungi via telepon dari Medan, Selasa (20/9/2016).


Karena itu, sambung Rony, Polres Tapsel meminta bantuan dari Tim Cyber Crime Polda Sumut untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku pembajakan akun Facebook itu.

“Pelaku pembajakan itu sedang kita telusuri, dibajak di daerah mana, waktunya jam berapa, itu pasti ketahuan. Yang jelas, pertikaian antar kampung ini pasti ada provokatornya,” ujarnya.
Namun demikian, masih kata dia, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendekatan dengan para tokoh agama dan warga yang dituakan di tiga desa tersebut untuk meredam suasana. “Upaya yang kita lakukan adalah mendinginkan suasana dulu, proses selanjutnya kita akan mencari provokatornya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrok berbau Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) pecah di Desa Aek Badak, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), Senin malam (19/9/2016). Akibat petristiwa itu 4 orang terlukan, 2 di antaranya terkena luka tembak.

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, keempat korban luka itu yakni, Zul Lubis (19). Ia mengalami luka robek di kepala bagian kiri. Bargot Pulungan (35), ia mengalami luka tembak senapan angin di pinggul kiri.

Lalu, Idris (36) mengalami luka di kening dan Saripada Nasution (34), mengalamu luka tembak di lengan kiri atas. Seluruh korban luka merupakan warga Desa Aek Badak, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
“Tidak ada korban jiwa. Empat korban tadi tidak ada yang dirawat di rumah sakit,” ujar Kombes Rina, Selasa (20/9/2016).

Akibat bentrokan warga itu, empat unit rumah warga di Desa Huta Pardomuan, Kecamatan sayur Matinggi, juga mengalami kerusakan. Pemilik rumah yang rusak itu adalah Pahami Siagian (65), Alarik Nainggolan (65), Marojahan Simangunsong (74) dan Marjulu Hasional (84). “Sebanyak 4 unit rumah milik warga rusak karena dilempari saat kericuhan berlangsung,” sebutnya.

Peristiwa itu berawal saat warga Desa Sihepeng Tolu, Kecamatan Siabu, keberatan dengan kata-kata yang diunggah pemilik akun Facebook berinisial TDS, warga Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayur Matinggi. Kata-kata itu dinilai melecehkan salah satu agama.
“Warga lantas berkumpul untuk mencari pemilik akun Facebook berinisial TDS itu. Tak hanya itu, warga juga berencana akan menyerang ke Desa Huta Pardomuan, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan,” kata Rina.

Sekira pukul 21.00 WIB, sebanyak 60 orang dari Desa Sihepeng Tolu menyerang Desa Huta Pardomuan dengan mengendarai sepedamotor. Namun, aksi itu dihalau sejumlah personel Polres Mandailing Natal (Madina) yang sudah berjaga di lokasi.
“Lalu sekitar pukul 22.30 WIB, masyarakat Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapsel, tiba-tiba ikut menyerang ke Desa Huta Pardomuan. Mereka terprovokasi oleh pergerakan masyarakat Desa Sihepeng,” tuturnya.

Mereka menyerang rumah warga menggunakan batu dan kayu. Warga Desa Huta Pardomuan ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah. “Mereka melempari rumah warga. Kacanya berpecahan,” kata seorang warga bernama Khairul.
Penyerangan itu kemudian dibubarkan personel gabungan dari Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Dandim 0212/TS. Massa dihalau ke arah Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

“Malam itu juga petugas mengumpulkan para Toga (tokoh warga) dan Tomas (tokoh masyartakat) untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap warga Desa Aek Badak yang melakukan penyerangan ke Desa Huta Pardomuan, serta menenangkan masyarakat agar tidak terprovokasi dan bersama menahan diri,” tambahnya.
Saat ini, tambahnya, situasi di lokasi sudah kondusif. Sejumlah personel TNI dan Polri masih berjaga di lokasi untuk mencegah kerusuhan susulan.‬ (mira)

Sumber : Medansatu

No comments:

Post a Comment

Recent Post