Sebanyak enam pesawat tempur berteknologi canggi, pesawat F-18 Hornet Skadron 3 VMFA milik Amerika Serikat masih lalu lalang di seputaran langit Sulawesi Utara (Sulut).
Amerika sengaja memilih Sulawesi Utara, sebagai lokasi melaksanakan latihan militer, tidak lain untuk memantau aksi demo 4 November di DKI Jakarta.
Setelah muncul dugaan adanya gerakan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang coba-coba ‘bermain’ di balik demo besar menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kedatangan Amerika ke Indonesia dalam momen latihan militer ini, dilangsungkan di Pangkalan Udara Sam Ratulangi Manado, tepatnya di apron Bandara Sam Ratulangi yang sudah berlangsung empat hari.
Mewakili angkatan bersenjata AS, Letnan Kolonel Marinir Stephen McClune menekankan pentingnya menggelar latihan bersama.
“Indonesia adalah mitra regional yang kuat dan kami menggunakan kesempatan latihan ini untuk meningkatkan ketrampilan teknis.
“Militer AS dan Indonesia sama-sama diuntungkan dengan adanya penggunaan jenis pesawat. Kesamaan ini lebih memudahkan kami untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah-masalah regional,” ujar Stephen McClune. (Herman/manadopos)
No comments:
Post a Comment