Latest News

welcome dominopoker99

Friday, 18 November 2016

Isu Jokowi resah soal Ahok, Istana minta jangan ditanggapi serius

Politikus PDIP Adian Napitupulu mengklaim Presiden Jokowi resah karena calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju melalui jalur independen di Pilgub DKI 2017.

Kepala Staf Kepresidenan Tenten Masduki menyatakan pernyataan Adian tersebut tak perlu ditanggapi serius.

"Yang begitu itu nggak usah terlalu ditanggapi lah," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6).

Teten menegaskan keputusan Ahok untuk maju melalui jalur perseorangan ataupun menggunakan kendaraan partai politik merupakan keputusan pribadi. Keputusan Ahok itu tak bisa diintervensi oleh siapapun termasuk Presiden.

"Lewat partai atau independen itu pilihan Pak Ahok sendiri, tidak bisa dintervensi pihak lain," ujarnya.

"Kita lihat saja nanti sikapnya Ahok dalam pilkada seperti apa."

Sebelumnya, dalam pertemuannya dengan Jokowi bulan Mei lalu, Adian terkejut ketika Jokowi berbalik arah dan bertanya mengenai Basuki T Purnama alias Ahok. Seperti diketahui Ahok masih bersikeras maju independen di Pilgub DKI, meski partai-partai ingin mengusungnya.

"Bagaimana Ahok menurut kamu?" kata Adian menirukan pertanyaan Jokowi. Ketua Bara JP, Sihol Manulang, yang ikut mendampingi menjawab terlebih dahulu, "Susah pak, sombong." Sementara saya mengatakan, "Terserah presiden dan partai," kata Adian.

"Iya, Ahok susah dibilangin, sudah saya katakan berkali-kali, bagaimana ya," ungkap Adian mengutip kata-kata Jokowi.

Menurutnya, setelah itu masih ada beberapa kalimat terkait Ahok yang Jokowi sampaikan. Dia menangkap pesan adanya keinginan dari Jokowi agar Ahok tidak maju dari jalur perseorangan.

Lalu, Adian kembali menyampaikan pendapatnya. "Untuk memenangkan Pilkada, Ahok bisa gunakan relawan tapi untuk membangun Jakarta, Ahok butuh DPRD dan DPRD bukan perwakilan relawan tapi wakil rakyat melalui partai dan untuk itu Ahok butuh kerendahan hati," jelasnya.

Mantan aktivis itu pun menawarkan diri untuk bicara dengan Ahok. "Apa perlu saya yang bicara ke Ahok, pak?" tanya Adian ke Jokowi. Jokowi setuju dengan usulan tersebut.

Adian lalu mengantar Jokowi sampai ke depan pintu mobil. Sembari masuk ke dalam kendaraan, menurut Adian, Jokowi kembali mengingatkan, "Kamu bicara sama Ahok ya".

Pada 7 Juni malam, Adian menghubungi Ahok dan menyampaikan semua yang disampaikan Jokowi. Tetapi dia tak membeberkan hasil pembicaraan tersebut. Adian sengaja menceritakan percakapannya dengan Jokowi karena semata-mata demi rakyat Jakarta.

"Cerita yang saya sampaikan di atas bisa saya pertanggungjawabkan dan tidak berangkat dari motivasi buruk. Rakyat perlu tahu bahwa benar Presiden Jokowi menyayangi Ahok, tapi Presiden Jokowi jauh lebih menyayangi rakyat Jakarta."

No comments:

Post a Comment

Recent Post