Banyak orang tidak menyadari mengapa letak anggota badan manusia berbeda dengan sebagian besar penghuni bumi lainnya, seperti binatang dan tumbuhan. Sesungguhnya Tuhan telah mengkreasikan ciptaan-Nya dengan begitu sempurna.
Kita terlahir dengan dua buah mata terletak di depan wajah kita. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tidak boleh mengenang sesuatu yang menyakitkan dan memilukan hati terlalu lama sepanjang hidup ini.
Namun pandanglah ke depan, tataplah masa depan yang menjadi tujuan hidup kita. Saat kita terbangun dari tidur, saat kedua kelopak mata terbuka, maka saat itu juga kita harus segera berbenah diri menyongsong impian kita di depan.
Kita dilahirkan dengan memiliki buah telinga di kanan dan di kiri. Hal ini dimaksudkan agar kita mampu mendengarkan semua cerita sisi kehidupan dari dua buah sisi.
Daun telinga yang cukup lebar akan memudahkan kita mengumpulkan informasi, pujian dan kritikan, mengirimkan ke otak untuk diseleksi. Yang benar dan berguna akan disimpan. Yang tidak benar dan menyesatkan segera dibuang jauh-jauh agar tidak mengotori batin kita.
Kita terlahir dengan otak yang bertekstur lunak, berada di dalam tengkorak kepala yang keras dan kokoh. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat memelihara dan menjaganya dengan baik. Memanfaatkan kemampuan orak dengan sebaik-baiknya untuk kemuliaan hidup. Tanpa perlu takut dicuri atau dirampas oleh orang lain.
Sejatinya, semelarat apapun diri kita, namun kita tetaplah sebagai pribadi yang kaya, kaya ide dan kreativitas. Apa yang ada di dalam otak, jauh lebih berharga dari harta kekayaan.
Kita terlahir dengan dua mata untuk melihat dan dua telinga untuk mendengar, namun kita hanya dianugerahi satu buah mulut saja. Sebab mulut adalah senjata yang sangat tajam, lebih tajam dari kilauan pedang. Mulut yang kecil dan mungil mampu mengiris hati, menyakiti, menyiksa dan membunuh serta banyak hal lainnya yang tidak terpuji.
Karena jumlahnya lebih sedikit dari mata dan telinga, maka sudah seharusnya kita lebih banyak melihat dan mendengar daripada berbicara.
Kita terlahir dengan sebuah hidung agar kita dapat menghirup nafas kehidupan dan menghembuskan nafas kedamaian bagi sesama umat manusia lainnya. Saat lubang hidung yang satu tersumbat, maka kita masih memiliki pilihan untuk bernafas melalui lubang sebelahnya. Itulah hidup, selalu tersedia jalan alternatif ketika jalan yang sedang dilalui mengalami hambatan.
Kita terlahir hanya dengan satu buah hati yang letaknya jauh di dalam tubuh dan terlindung dibalik deretan tulang rusuk yang kokoh. Hal ini mengingatkan kita untuk lebih menjaga hati kita dari hal-hal negatif yang tidak berguna bagi kehidupan kita.
Sobatku yang budiman...
Masih banyak orang yang tidak memiliki tubuh yang sempurna namun mereka tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk meninggikan harkat dan martabat mereka.
Bersyukurlah bagi yang memilki semua kesempurnaan itu. Jagalah dengan baik dan manfaatkanlah untuk kehidupan yang lebih mulia, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Jagalah hati, janganlah dinodai. Perbanyaklah niat tulus untuk mencintai sesama manusia, jauhkan dari sifat iri, dengki dan egois. Nikmatilah hidup dengan wajar dan penuh keikhlasan.
Niscaya hidup kita akan selalu dipenuhi gelora kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment