Latest News

welcome dominopoker99

Monday 31 October 2016

Jika Demo 4 November Anarkis, Presiden Akan Bubarkan FPI

 

Seperti yang di beritakan akhir-akhir ini, bahwa akan digelar demo besar-besaran dari ormas Islam di dalam dan luar kota pada Jumat (4/11/2016) mendatang, tepatnya di Istana Merdeka. Demo ini di isukan akan terakhir rusuh dan bentrok.

Demo ini menuntut keadilan tentang Gurbenur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama yang di anggal menista Al-Quran pada surat Almaidah 51 pada saat kunjungan pidato ke Pulau Seribu, namun pihak berwajib sudah mengklarifikasi video tersebut karena ada pemotongan atau penghilangan kata.

"Sudah kami cek video tersebut dan tidak mengandung penghinaan, ada satu kata yang dihilangkan. Bunyi kata itu, jangan mau di bohongi pakai surat Almaidah 51, dipotong menjadi jangan mau di bohongi surat Almaidah 51." ucap Irjen Boy.

Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli sudah menepis hal itu. Jendral dua bintang ini meminta agar warga tetap tenang dan mempercayakan pengamanan ke Polri.

"Unras 4 November nanti kami kedepankan sifat persuasif. Jangan anggap kami harus represif karena semua pengamanan ada protapnya, kami sesuai itu," beber Boy Rafli Amar usai rapat tertutup dengan jajaran Mabes Polri dan Polda Metro, Minggu (30/10/2016) malam di Polda Metro Jaya.

"?Mari kita semua berfikir positif, jangan ada anggapan akan terjadi hal tidak baik. Semua langkah pengamanan kami siapkan termasuk yang sifatnya kontigensi," ucapnya.

Dari Istana Merdeka juga sudah mengimbau pendemo untuk melaksanakan demo dengan damai, jangan ada anarkis.
Jika anarkis, FPI bisa kami bubarkan. Negara ini punya hukum, bila dilanggar akan kami pidanakan atau kami bubarkan ormas yang bersifat PROVOKATOR.

Demo adalah hak orang menyampaikan pesan-pesan namun harus secara damai, bukan anarkis. Bila kedapatan ada tindak anarkis akan kami tindak dengan keras.

1 comment:

  1. Tetaplah berada pada rel konstitusi...biarkan hukum yang bicara krn jika hukum terjaga, secara akal sehat tidak ada yg namanya "PENISTAAN AGAMA"

    Jangan pernah biarkan ada hukum lain yg berbicara diatas hukum negara.. jika kita menyerah dgn tekanan oknum yg "HAUS KEKUASAAN", maka kita akan mencatat sejarah buruk bahwa terjadi diskriminasi dalam demokrasi.

    Kuatkanlah hati bahwa negara ini merdeka akibat pengorbanan semua agama.. krn itu di Sumpah Pemuda yg ada hanya satu nusa, satu bangsa, satu bahasa.... tetapi "TIDAK ADA SATU AGAMA".

    Berlaku tidak adil kepada agama lain, berarti mengkhianati perjuangan para pahlawan yg sudah membangun negara ini dgn darah mereka.. bukan sedikikit agama kristen katholik budha hindu suku2 ras yg turut terlibat dinegara kita...

    Lebih baik kita melawan radikalisme dgn bersatu daripada mengikuti kehendak mereka... hanya keyakinan, ketika kita bersatu maka musuh kita hanya satu... tetapi ketika kita salah mengambil jalan, maka kita akan terpecah dan yg bermusuhan saling berhadapan bertambah banyak diantara anak bangsa ini!!!

    ReplyDelete

Recent Post