Latest News

welcome dominopoker99

Thursday, 1 September 2016

Wanita pemicu insiden berdarah di Meranti diamankan polisi


Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau memeriksa dan mengamankan Eka alias Brenda, wanita yang disebut-sebut menjadi pemicu terjadinya penikaman terhadap Brigadir Adil S Tambunan hingga tewas yang dilakukan Apriadi Pratama, pegawai Honor Dispenda Pemkab Kepulauan Meranti.

Menurut kepolisian, Brenda merupakan saksi kunci dalam insiden meranti berdarah yang mengakibatkan penyerangan oleh sekitar 500an warga ke Mapolres Kep Meranti yang menimbulkan korban, tewasnya Is Rusli diduga terkena lemparan batu meski sebagian informasi menyatakan tewas karena tembakan amunisi petugas.

"Dari kemarin sudah kita amankan dahulu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Surawan, Rabu (31/8).

Di Mapolda Riau, terlihat Brenda mengenakan pakaian baju merah muda, mondar-mandir di kantin Mapolda Riau dengan pengawalan seorang Polisi Wanita (Polwan) berpakaian sipil.

"Yang jelas dia (Brenda) diamankan sementara untuk demi keselamatannya," kata Surawan.

Dalam kasus ini, Apriadi Pratama menikam Brigadir Adil S Tambunan di parkiran hotel Furama usai keluar dari hotel tersebut. Akibatnya, polisi yang sehari-hari bertugas di bagian narkoba itu tewas di lokasi kejadian. Hari itu juga, Apriadi ditangkap polisi serta ditembak pada kedua kakinya sebanyak 4 luka tembak hingga tewas.

Setelah Apriadi tewas, ratusan massa menyerbu kantor Polres Kepulauan Meranti dan melemparinya dengan batu dan kayu. Saat insiden itu, seorang warga bernama Is Rusli tewas karena mengalami luka di bagian kepalanya. Belum diketahui pasti luka seperti apa pada bagian kepala korban.

Menanggapi kejadian itu, Kapolda Riau Brigjen Supriyanto langsung turun ke lokasi kejadian dan memerintahkan Propam Polda Riau bersama Dit Reskrimum membentuk tim untuk menyelidikinya. Hasilnya, 3 orang polisi Bripda As dan Brigadir DY (anggota Reskrim Polsek Tebing Tinggi) serta Bripda EM (Anggota SPKT) ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya Apriadi Pratama usai penangkapan.

No comments:

Post a Comment

Recent Post